Jadi [Calon] Ibu Itu….

Woow……

Sebenarnya saya masih belum percaya bahwa ada nyawa yang ada di dalam perut. Dan merasakan gerakannya, mendengarkan denyut jantungnya, dan melihat gerakannya yang menggemaskan. Ya..! Saya akan menjadi seorang ibu. Yang saat saya tulis post ini usia kandungan saya 5 bulan. Semoga selalu sehat yaa Allah. Aamiin.

Ternyata… Hamil yang saya alami itu membuat :

1. Jadi lebih sensisif yang kadang-kadang aneh. Hehehehe…. Pernah menangis karena suami menyalakan anti nyamuk yang biasanya dipasang tiap malam. Kenapa? Karena bau anti nyamuk listrik wangi lavender, yang selama hamil saya anti banget dengan bau wangi. Padahal tinggal cabut kabelnya aja, beres. Eh, pake nangis juga.

2. Gak doyan makanan yang berbau daging/ikan. Biasanya apa-apa doyan, tapi selama hamil ternyata membuat saya cukup sering mengeluarkan lagi makanan yang berbau daging/ikan yang saya makan. Meskipun ikan katanya baik untuk janin, dan oleh karenanya saya memaksakan memakan, tapi tetep saja sulit diterima tubuh.

3. Jadi lebih manja kali ya. Hehehe….

4. Menyadarkan bahwa menjadi ibu itu ternyata berat. Mulai hamil saja, umumnya banyak keluhan, badan tidak enak, makan tidak enak, tidur tidak nyaman. (Pengalaman saya sih). Tapi saya tidak menyesali menjadi seorang wanita. Amat sangat membahagiakan melihat perut yang semakin buncit, meski di sisi lain pinggang manjadi pegel, kaki menjadi pegel. Namun semuanya hilang setelah membayangkan akan ada ‘malaikat kecil’ yang akan hadir.

Ya… Rasa menjadi calon ibu…. Ya. seperti itu.

tanda tangan

Sahabatku…. [Calon] Kakakku….

 

Sepertinya memang benar bahwa hidup (jodoh)  itu misterius. Tak akan tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Semua ada dalam genggaman Yang Maha Kuasa. Ya… itulah hidup.

Pencarian cinta yang diridhoi Allah, melalui jalan yang panjang dan berliku. Halah…. Jadi gini, saya punya sahabat sejak kuliah, mpe sekarang masih aktif komunikasi. Dia ini dulu lumayan sering main ke rumah, juga pernah beberapa kali nginep. Karena masih sama-sama jomblo, sering dah main bareng, juga ama sahabat saya lain. Pernah sih, karena ke-jomblo-annya saya pernah nyeletuk : “Wis, kowe karo mas ku wae po…?”. Mas ini adalah abang saya yang juga masih jomblo. Eh iya, sahabat saya ini sekarang kerja di Karantina Jakarta. Jadi ketemuannya cuma kalo dia pas mudik ke Jogja gitu. Beberapa waktu lalu sahabat saya sempat mengenalkan pacarnya ke saya. Dia teman kerja…

100_3679~~~~~

Cerita lain….. Saya punya abang yang usianya 3 tahun lebih tua. Sejak dulu kok saya belum pernah lihat dia membawa cewek ke rumah, sebagai teman dekat. Belum pernah memperkenalkan calon pendampingnya. Sampe-sampe sering ditanya ama ortu : “Wis, gek kapan?”. Maksudnya ortu tanya gitu. Sambil bercanda, saya ingin mengenalkan sahabat saya itu. Karena udah kenal gitu. Eh, si abang malah ‘marah’. Ya sudahlah…. Ini kejadian beberapa tahun lalu. Btw, abang saya sekarang jadi kru Trans Corp. Di Jakarta juga…

~~~~~

Dan awal Dewsember 2012 lalu, tiba-tiba si abang sms ke hape Ibu. Katanya udah jadian ama sahabat saya. Lho…?! Kaget saya mendengar berita itu. Kekagetan pertama, karena beberapa waktu lalu baru aja saya dikenalkan ama pacar sahabat saya. Dan ternyata setelah perkenalan sahabat saya ‘game over’ dengan pacarnya. Kekagetan kedua, gak nyangka sih si abang akhirnya menjalin hubungan dengan sahabat saya. Dan beberapa waktu lalu, si abang langsung melamar sahabat saya. Insyaallah, akan menikah di akhir Januari 2013. Di tanggal cantik 31-1-13…

Allah emang pemilik skenario cerita hidup yang sebenarnya. Padahal sejak dulu abang saya udah mengenal sahabat saya… Kenapa gak dari dulu? Hanya Allah yang tahu…

 http://www.smileycodes.info

Lampu Merah dan Rem

Lagi ada sedikit ‘keributan’ dengan suami. Kalo orang Jawa istilahnya ‘udur’. Awalnya lagi becandaan, main teban-tebakan hinggga saya mengeluarkan sebuah tebakan.

 

Saya : “Mas, kenapa kalo di perempatan, traffict light nyala merah, kendaraan pada berhenti?”

Suami : “Lha ya mesti berhenti to. Lha wong aturannya gitu. Kalo gak berhenti itu nyalahi aturan. Kalo ada tabrakan gimana…”.

Saya : “Tapi nyatanya ada yang tetep jalan pas lampu nyala merah. Jawab yang lebih rasional gitu”. (Saya mulai mengarahkan ke jawaban yang saya maksud)

Suami : “Lha ya itu tadi.”

Saya : “Mau tahu jawabannya? Karena kendaraannya di-rem. Coba kalo gak di-rem, pasti kendaraan gak ada yang berhenti”.

Suami : “Lho tadi kan bilang kalo lampu merah berhenti. Dimana-mana kalo lampu merah, semua kendaraan emang berhenti”.

Saya : “Emang berhenti karena kendaraannya di-rem”.

Suami : “Ah, jawaban gak rasional…”. (merasa kalah)

Saya : “Justru sangat rasional. REM!”

 

Dan sampai sekarangpun suami masih gak menerima jawaban atas tebakan yang saya ajukan. Halah…

 http://www.smileycodes.info

Belajar Sabar

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan kabar bahagia dari salah satu sahabat saya. Akhirnya sahabat saya melahirkan baby yang sangat lucu dalam sebuah penantian yang lumayan panjang. Sahabat saya baru mendapatkan momongan setelah 6 tahun (2006-2012). Alhamdulillah…

http://www.smileycodes.info

Waktu kehamilannya kebetulan sama dengan kehamilan saya waktu itu. Cuma berbeda selang sekitar 1 bulan. Cukup mengagetkan berita kehamilan itu. Karena sahabat saya sedang belajar S3 di Jepang, komunikasi yang kami jalin via email atau sms.

 

Perjalanan panjang itu dimulai 5 tahun lalu, sejak sahabat saya menikah. Ketika tak kunjung hamil, banyak cara mereka lakukan untuk segera mendapatkan momongan. Dari periksa ke dokter. Ada yang bilang pijat, mereka lakoni. Namun saya salut dengan mereka, bahwa mereka tetap menjalani hidup ini dengan ceria dan tetap mesra.

Eh iya, beberapa bulan setelah menikah, sababat saya pindah ke Lampung karena suaminya menjadi dosen di Lampung. Dan ternyata saat itu suami sahabat saya mempunyai kesempatan untuk belajar S2 dan S3 di Jepang. Dan hubungan suami istri jarak jauh (Jepang-Lampung) mereka lakoni. Dan program untuk mempunyai momongan jadi tertunda. Meski sebelum keberangkatan suaminya ke Jepang, program untuk memiliki momongan belum juga membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

Beberapa bulan setelah kepindahan ke Lampung, sahabat saya diterima menjadi dosen di tempat suamiya bekerja. Jadi ketika suami sahabat saya belajar di Jepang, sahabat saya tetap di Lampung. Sendirian…

Setelah hubungan jarak jauh mereka lakoni, sekitar 2-3 tahun akhirnya datang kesempatan untuk sahabat saya belajar di Jepang. Akhirnya meraka tak lagi hubungan jarak jauh. Dan ketika akhirnya mereka bersama hidup di Jepang, masih dengan mimpi yang dulu. Mereka ingin segera memiliki momongan. Meski mereka bersama, itu juga tak membuat mereka segera bisa memiliki momongan. Mereka cari usaha untuk bisa memdapatkan momongan (selain pasrah ama Yang Kuasa) di Jepang. Sahabat saya bilang dia mengikuti terapi hormon. Dan kalo gak salah setahun kemudian sahabat saya hamil…

Saat itu sahabat saya bilang: “Apa jadinya ya kalo saya waktu itu masih di Lampung langsung hamil…? Saya hidup jauh dari orang tua, jauh dari suami.”

Saya menambahi : “Iya… Kemana-mana sendiri, Periksa kehamilan sendiri.”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Saya belajar banyak dari sahabat saya. Bahwa kesabaran itu sangat indah pada akhirnya. Dan Allah Yang Kuasa itu akan memberikan anugerahnya pada hamba-Nya di waktu yang tepat. Saya akhirnya memahami bahwa belum diberi anugerah itu, karena saya sangat yakin Allah akan memberikannya di waktu yang tepat. Seperti sabahat saya, dia merasa bahwa anugerah itu datang di waktu yang SANGAT tepat. Waktu dimana mereka bisa membesarkan buah hatinya…. bersama.

 

Untuk sahabat saya… Yuyun – Radix juga Akira (kangen banget….!)

http://www.smileycodes.info

Berpelukaaaan

Manfaat pelukan.. 10 detik aja:

http://www.smileycodes.info

1. Menurunkan tekanan darah

2. Menjaga kesehatan jantung

3. Meredam stressssss….! Juga kelelahan.

4. Menjaga sistem kekebalan tubuh

Sumber dari harian Detik.

Mari berpelukaaaaaaan…..!

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑